Part Two: Pengalamanku Berdagang #10

Sabtu, 10 Desember 2016

Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kita lanjut ya ceritanyaa..

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jika kita berani untuk memulai berbisnis janganlah takut untuk RUGI. Mungkin, salah satu faktor yang menghambat kita untuk berkembang dalam bisnis adalah kita takut mengambil resiko, takut untuk mengalami kerugian. Dan banyak diluar sana ketika memulai suatu bisnis lalu mengalami kerugian, mereka serasa takut dan enggan untuk melanjutkan bisnis mereka. Padahal, kerugian yang mereka alami itulah jembatan untuk kesuksesan bisnisnya nanti.

Aku pernah mengalami kerugian saat belajar jualan dulu. Waktu itu aku ingin membeli bahan-bahan flowercrown di salah satu online shop dengan payment lewat pulsa dan setelah aku selesai transfer ke penjualnya, ternyata si penjual tidak ada kabar sama sekali. alhasil aku kehilangan sekitar ratusan ribu. Namun itu tidak menghambat semangatku untuk tetap berjualan. Beberapa lama kemudian akhirnya aku menuai hasilnya, setelah kejadian itu penghasilanku dapat balik modal bahkan mendapatkan keuntungan. Walau tidak banyak.

Saat kelas 9 aku memutuskan untuk berhenti berjualan karena aku harus fokus ujian. Saat kelas 10 aku mulai berjualan lagi. Aku memutuskan berjualan risol karena menurutku, teman-teman pasti butuh sarapan sebelum belajar.


Aku menyediakan risol yang berisi telor,sosis,dan mayonaise serta saus didalamnya, namun aku membawa saus lagi khawatir ada yang dirasa kurang pedasnya. Aku menjual dengan harga kurang lebih 2500-3000 sepertinya, aku lupa heheh. Tidak banyak memang keuntungan yang aku raih , namun niat aku berjualan bukan semata mata hanya meraup keuntungan gede-gedean namun itu aku lakukan untuk pembelajaranku dalam berbisnis. Yah, aku memang ada niatan untuk menjadi pengusaha muda sukses nanti. Aamiinin aja yak!





Saat ini, aku berjualan pulsa dan kuota internet yang kutawarkan kepada teman temanku. Tentunya aku tidak menjualnya dengan harga mahal, tetap sesuai dengan kantong pelajar!







Aku juga mencoba membuka olshop kembali namun itu adalah usaha kakak ku. Beliau menawarkan aku untuk mengelola usahanya. Disitu aku menyediakan perlengkapan kebutuhan remaja perempuan khususnya muslimah, ada baju, tas, hijab dan lain lain. Semua yang aku jual disitu tidak lebih dari 100.000 , jadi buat kita kita yang masih pelajar masih bisa kok untuk membelinya. 














Nah, buat kalian yang penasaran yuk di follow akun olshop aku di instagram : @rd.collection25 . Jangan lupa di beli yaaaaaaaaaaaaaaaaaaa! 


Part One: Pengalamanku Dalam Berdagang #9

Senin, 05 Desember 2016

Pertama kali aku terjun dalam dunia bisnis pada saat kelas 7, waktu itu aku sudah mempunyai smartphone android pertama kalinya. Akupun mempunyai akun Instagr*m yang digunakan untuk sekedar mengisi waktu luang. Pertama kali aku membeli barang onlineshop di IG bersama temanku kala itu dan saat itulah aku mulai tertarik dalam dunia olshop. Akhirnya aku tertarik untuk menjual applikasi android dan tema lin* . Aku membeli aplikasinya terlebih dahulu kepada firsthand biasanya cara membelinya dengan pulsa.




Beberapa bulan kemudian alhamdulillah bisnisku lancar dan saat itu kira kira aku bisa mendapatkan penghasilan pulsa ratusan ribu. Setelah sukses jualan aplikasi akhirnya aku merubah daganganku.

Saat itu aku dan teman temanku mendikusikan untuk jualan bersama. Kami memutuskan untuk jualan flowercrown. Aku mencari reseller yang sekiranya lebih murah dari yang lain namun kualitas barangnya tetap bagus. Beberapa bulan kemudian teman temanku sudah tidak berjualan lagi karena suatu hal, akhirnya aku mengambil alih untuk berjualan sendiri. Bermodalkan akun promosi jualan seperti instagr*m dan twitt*r dan mempromosikan ke teman teman tak menyusut semangatku untuk terus berjualan. Aku mulai menyukai dunia bisnis kala itu. Orang tuaku pun mengapresiasi keputusanku untuk belajar berjualan. 








10 Tips Memulai Usaha Kecil dan Meraih Sukses! #8

               Lebih baik jadi kepala semut daripada ekor gajah. Begitu dalih para pengusaha. Berwirausaha memang sangat menggoda. Dengan sikap yang tepat, sukses bukan cuma impian.


 Kalau Anda melihat Bill Gates atau Mark Zuckenberg, pasti Anda tergiur dengan kekayaan mereka yang luar biasa. Tapi sadarkah Anda, bahwa mereka juga memulai semuanya dari usaha kecil mereka. Dan tak satupun dari mereka yang menduga bakal mencetak keberhasilan seperti sekarang.

Perusahaan pemula yang berubah menjadi perusahaan sukses bernilai miliaran bahkan triliunan, dalam dunia bisnis tak bedanya dengan pemenang lotere. Meletakkan semua uang Anda dan berharap mendapatkan jackpot, Anda justru bakalan terpuruk.

Berikut 10 aturan untuk memulai usaha kecil. Daftar ini lebih untuk membuat Anda menyadari kenyataan yang ada, ketimbang gila-gilaan mengejar impian terdahsyat Anda dalam berbisnis.

Lebih realistis. Saat membuat model bisnis, coba lihat ke sekeliling dan cari contoh sukses dari model bisnis yang Anda kehendaki, lalu pelajari. Bila Anda tak dapat menemukan, entah Anda yang luar biasa jenius, atau model bisnis Anda tidak bakal berhasil di dunia nyata.

Jangan menginvestasikan uang sendiri. Karena kebanyakan bisnis adalah perjalanan yang berisiko, carilah partner. Jadi, jika semuanya tidak berjalan semua rencana, Anda tidak bakal bangkrut karena dana start-up tadi, dan tidak dikejar utang.

Perbudak diri sendiri. Jika Anda tidak bersedia bekerja keras, lembur, melupakan keuntungan pribadi dan kesehatan, maka wirausaha bukan untuk Anda. Pada awalnya, Anda pasti tidak akan mampu membayar karyawan, sekalipun karyawan yang murah. Jadi, karyawan Anda, adalah Anda sendiri.

Hargai waktu. Beri nilai uang pada waktu Anda, misalnya Rp20 ribu perjam. Ini akan membantu saat Anda harus mengambil keputusan: Bila sebuah toko mengenakan biaya Rp10 ribu untuk pengiriman setiap minggu, dan Anda membutuhkan waktu 2 jam untuk pergi ke toko tersebut sendiri, maka bayar terus ongkos kirim dari perusahaan tersebut, karena lebih murah. Ini mungkin bertentangan dengan aturan ke 3, tapi bahkan budak sekalipun juga memiliki nilai ekonomi.

Rekrut karyawan dengan baik. Tanpa memedulikan ukuran usaha Anda, pada akhirnya Anda akan merekrut karyawan dari luar. Untuk itu, lakukan proses rekrutmen dengan hati-hati, tanpa tergesa-gesa, dan perlakukan hal tersebut sepenting saat Anda memulai usaha. Sangat disayangkan sikap pemilik usaha yang punya visi untuk usahanya, tapi merekrut karyawan yang justru menghalanginya meraih visi tersebut.

Jual kelebihannya, bukan harganya. Saat Anda memulai usaha, sudah sewajarnya Anda frustasi memasarkannya.Tapi, jika Anda bersaing pada harga, Anda pada akhirnya kan menjual dengan harga pas-pasan atau bahkan di bawah modal. Kuasai keahlian berkomunikasi dengan pelanggan, untuk menjelaskan bahwa harga produk Anda lebih tinggi karena memiliki nilai yang lebih baik.

Ketahui angka dasar. Mengetahui berapa banyak uang yang Anda butuhkan untuk menjalani usaha – mulai dari sewa toko, listrik, asuransi karyawan, sampai harga tinta printer, kertas, dan pajak. Lalu bagi semua itu dengan berapa hari dalam setahun Anda akan buka, dan… itulah angka dasar – jumlah minimum pendapatan yang Anda butuhkan setiap hari. Jika Anda tidak pernah berpikir tentang angka dasar, coba pikir ulang.

Gunakan teknologi terbaru. Teknologi anyar seperti aplikasi dan penyimpaanan data dengan cloud technology sangat murah dan membuat perusahaan kecil dapat bersaing dengan perusahaan besar. Manfaatkan teknologi rendah biaya yang ada di pasaran.

Perlakukan vendor dengan baik. Perlakukan vendor dan suplier Anda sebaik mungkin, seperti halnya Anda memperlakukan para pelanggan. Mereka bisa saja memberikan diskon berdasarkan besarnya volume pemesanan Anda, atau bahkan demi menjaga hubungan baik, serta berharap ada peningkatan volume di masa mendatang. Hubungan yang baik membuat mereka juga dapat memahami keterlambatan pembayaran, bahkan memberikan pengiriman gratis.

Jadilah yang terbaik. Anda tidak boleh setengah-setengah.Setiap hal yang Anda lakukan untuk klien harus lah yangterbaik. Apapun yang Anda buat dan jual, haruslah yang terbaik. Lakukan itu terus menerus, dan kekuatan word of mouth akan menyebar.   
(Sumber: The Washington Post/Slate Magazine)

Sumber post:  http://www.readersdigest.co.id/investasi-dan-bisnis/10+tip+memulai+usaha+kecil+dan+meraih+sukses

DAEBAK CAFE: Tempat Nongkrong Pecinta K-POP! #7

Sabtu, 03 Desember 2016


Budaya Korea Selatan mendadak di Indonesia beberapa tahun terakhir. Banyak anak muda Indonesia menggemari drama maupun boyband atau girlband asal Negeri Ginseng itu. Sejak saat itu, mulai bermunculan pula restoran yang menyajikan makanan Korea. Salah satunya adalah Daebak Café yang berdiri pada awal 2013 silam. Terletak di jantung kota Depok, kafe ini pun telah menjadi favorit bagi penggemar budaya Korea Selatan.
Bangunan kafe terdiri dari tiga lantai dengan dekorasi unik. Dan saya belum lama ini berkesempatan datang ke cafe itu, meliputnya sekaligus bertemu dengan salah satu ownernya.
 
 
 
 
Lantai pertama Daebak Cafe difungsikan sebagai dapur, sedangkan area makan berada di lantai dua dan lantai tiga sebagai kantor. Di arena makan, bagi penggemar drama, pariwisata maupun group musik Korea pasti akan betah. Sebab, Daebak mencoba mengusung mengusung Fusion Design perpaduan antara Modern Kpop Style ‘Hongdae Room’ dan Traditional Korean Atmosphere ‘Bukchon Room’
Di area Hongdae Room, pada dinding ruangan terpasang foto-foto para artis maupun penyanyi korea yang digemari banyak remaja Indonesia saat ini. Oleh pemiliknya, dinding ini dinamakan Wall of Fans.
Pada dinding di ruangan lain yakni Bukchon Room, terpajang foto-foto beberapa destinasi wisata menarik di Korea Selatan. Seperti misalnya landscape perkotaan maupun suasana perkampungan tradisional Hanok Village yang begitu eksotis. Beberpa buah televisi layar besar juga selalu memutar music-musik maupun drama Korea, sebagai teman para pengunjung saat menyantap makanan. Para pelayan pun mengenakan busana khas Korea, yang semakin menguatkan kesan tempat tersebut sebagai kafe ala Korea.
“Kami ingin membawa feel para pecinta drama atau musik Korea berada di sebuah kafe di Korea Selatan. Dan kami selalu menyebut tamu-tamu yang datang dengan panggilan Chingu yang dalam bahasa Indonesia berarti tem an atau kawan,” kata Refaldo Fanther, salah satu owner sekaligus Manajer Daebak Café kepada Warta Kota.
 
Belum genap dua tahun berdiri, Daebak Café sudah memiliki banyak pelanggan. Bukan hanya dari Depok, kata Refaldo, pelanggan juga berasal dari berbagai daerah di Jakarta. “Bahkan tempat ini menjadi tempat berkumpulnya komunitas pecinta K-Pop. Kafe ini seolah sudah menjadi basecamp bagi mereka.”
Seorang pengunjung, Syafira (24), rela datang dari rumahnya di Pondok Kopi, Jakarta Timur ke Depok hanya untuk mengobati rasa penasarannya terhadap makanan Korea. “Kebetulan baru pertama kali ini nyoba makanan Korea karena penasaran. Ternyata rasanya lezat. Tempatnya juga asyik buat nongkrong. Bisa ketemu sama sesama pecinta drama Korea di sini,” kata pemilik butik ini.
 
 Harga pas di kantong
 
 
 
 
 
Daebak Café menyajikan berbagai menu khas Korea. Harganya pun relatif terjangkau jika dibandingkan dengan restoran Korea lainnya. Sebab, kata Refaldo Fanther, salah satu owner, Daebak Café sejak didirikan memang ingin menyasar kaum muda.  
Salah satu menu unggulannya bernama Yukgaejong. Selain menarik dari sisi tampilan, rasa makanan yang bumbunya didatangkan langsung dari Korea ini cukup lezat. Menu berbanderol Rp38.000 ini sejenis sup daging yang di dalamnya juga terdapat jamur, mie dan sayuran. Penyajiannya menggunakan nasi putih. Seperti halnya makanan Korea pada umumnya, rasa makanan ini cukup pedas. “Menu ini jadi best seller karena memang menjadi makanan favorit di Korea juga,” kata Refaldo.
 
Menu lain yang tak boleh dilewatkan adalah Kimchi Jjigne, yakni sejenis sup dengan campuran berbagai bahan seperti Kimchi atau sayuran fermentasi khas Korea dan dimasak dengan kombinasi antara bumbu Korea dengan bumbu local. Harga menu ini Rp35.454. Adapula menu Ramyeon , mie khas Korea yang cara penyajiannya langsung menggunakan panic masak. Untuk bisa menikmati mie dengan rasa p-edas ini, cukup rogoh kocek Rp30.000. 
Ada yang unik lagi pada menu-menu minuman, terutama soal penamannya. Aneka Punch yang berisi campuran sirup dan buah ini memiliki nama-nama yang diambil dari nama band K-Pop. Seperti misalnya minuman bertema Super Junior (Suju) yang diberi nama Oceanic Elf. “Elf itu sebutan bagi penggemar band Suju. Minuman-minuman lain yang kami beri nama seperti nama girlband atau boyband dari Korea. Ada Shinhwa, BigBang, Shinee dan sebagainya. Secara total ada 24 nama group band asal Korea yang kami jadikan nama minuman,” jelas Refaldo.
 
 Impian 4 Mahasiswa
 
 
 
Daebak adalah impian dari empat mahasiswa Teknik Universitas Indonesia yakni Refaldo Fanther, Afrizal Juansyah Wiranti Sitoresmi dan Asiah Syahidah. Dilatari keinginan kuat membangun sebuah bisnis, mereka akhirnya menggagas ide untuk mendirikan restoran atau kafe Korea sekaligus memanfaatkan moment budaya Korea Selatan yang booming di Indonesia.
“Awal 2012 kami sudah mempersiapkan rencana bisnis ini. Saat itu kami yakin usaha ini memiliki prospek yang tinggi karena saat itu remaja Indonesia demam budaya Korea,” kata Refaldo.
Tetapi mereka berempat terganjal dengan permodalan. Hampir setahun mereka bahu-membahu menawarkan ide bisnis itu kepada para investor. Usaha itu acapkali gagal, namun akhirnya mereka berhasil mendapatkan dana pada akhir 2012 beberapa bulan kemudian mereka memulai bisnis ini. 
“Pada awal buka, masalah lain yang kami hadapi adalah promosi. Kami gencar melakukan promosi melalui social media. Pada awalnya pelanggan kami malah datang dari luar Depok, seperti Jakarta dan Bogor. Baru setengah tahun kemudian kami sudah banyak mendapatkan pelanggan hingga saat ini,” terangnya.
Kini nama Daebak Café sudah tenar. Dari segi bisnis, terjadi kemajuan yang pesat. Bahkan, kata Refaldo, dalam waktu dekat mereka akan meresmikan cabang pertama mereka di bilangan Kemang, Jakarta Selatan.
 “Visi kami ingin menjadikan Daebak sebagai rumah makan Korea terbesar di Indonesia, terkenal di dunia, dan mampu memberikan Korean Experience bagi setiap pelanggan. Daebak diharapkan dapat menjadi tempat berkumpul komunitas, pecinta Korea, dan siapa pun yang ingin merasakan pengalaman baru tentang Korea,” ungkapnya. (fha)
Daebak Café
Jalan Margonda Raya 239 Depok, Jawa Barat
Kapasitas: 80 seat
Reservasi: 081295160555
Jam Operasi: Senin-Kamis: 11.00-21.00, Jumat: 13.00-22.00, Sabtu-Minggu: 10.00-22.00
Fasilitas: Wifi, Mushola, order MV K-Pop
 
 
 Sumber: http://feryantohadi.blogspot.co.id/2015/01/daebak-cafe-tempat-nongkrong-pecinta-k.html
 
 
 
 
 

Wirda Mansur, Hafidzah Yang Memiliki Impian Menjadi Pengusaha Private Jet! #6

Jumat, 02 Desember 2016


Siapa yang tidak mengenal Wirda? 

Wirda Salamah Ulya atau yang lebih dikenal dengan Wirda Mansur adalah anak pertama dari Ust.Yusuf Mansur, dia seorang hafidzah dan kini telah menginjak 17 tahun. Setelah lulus SD dia memutuskan untuk tidak lanjut ke SMP melainkan ke Pesantren untuk menghafal Al-Qur'an. Banyak temannya yang meragukan dia karena tidak lagi melanjutkan sekolah formal namun dia yakin akan pilihannya. Setelah itu Wirda melanjutkan sekolahnya ke Jordan untuk belajar bahasa arab dan dia melanjutkan SMA non-formal di Amerika. Kini, ia melanjutkan kuliahnya di Oxford,London.

Karena ketekunan dan keikhlasan dia dalam menghafal Al-Qur'an akhirnya dia dapat berkeliling dunia untuk mengajar Al-Qur'an dan semuanya gratisss! Wirda adalah salah satu remaja yang menginspirasi banyak orang. Dia selalu menyerahkan dirinya hanya untuk Allah, tak lupa dzikir dan sholawat.

Saat ini Wirda sedang mengemban usahanya yang bernama "WirdaMae" yang menjual keperluan bagi para muslimah seperti hijab dan rok.

( Logo WirdaMae )


 ( Contoh Produk Hijab )


( Contoh Produk Rok )


 Dia mempunyai impian menjadi pengusaha Private Jet. Tak lupa ia sholawati saat mendapatkan kesempatan naik private jet kala itu.







 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS